Allah swt berfirman:
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapatkan kebaikan ia kikir. Kecuali orang-orang yang solat. Yang mereka itu tetap solat tiada putus–putusnya”. (QS. Al – Ma’aarij : 19 – 23)
Walaubagaimanapun ramai antara kita yang merasa terganggu dan mempunyai jiwa kacau. Merasa tidak selamat dan sentiasa syak wasangka dengan apa yang ada di sekeliling kita. Sukar untuk melemparkan senyuman. Skeptikal terhadap perbuatan atau apa yang diperkatakan oleh orang lain. Terlalu berhati-hati dan yakin dengan pertimbangan sendiri. Terlalu yakin dengan sebab dan akibat berdasarkan pola atau trend semata-mata tanpa mengambil perhitungan atau meletakkan keyakinan kepada Allah swt.
Allah swt berfirman:
“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”. (QS, Al-Hajj : 46
Dahulu saya juga seperti tuan-tuan, tidak menggunakan sepenuhnya nikmat panca indera yang dianugerahkan oleh Allah swt untuk memahami ayat-ayat Allah, melihat kebesaran dan tanda kekuasaan Allah, jarang mendengar ayat-ayat Allah swt. Leka sperti binatang ternakan yang hanya melakukan yang rutin tanpa memahami apa yang berlaku di sekeliling.
Dan firman Allah swt lagi
Dan firman Allah swt lagi
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”. (QS, Al –A’raaf :179)
Marilah kita sama-sama beriman kepada Allah swt supaya jiwa tenang dan berharap hanya kepada Allah semata.
Sebagaimana firman Allah swt:
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. (QS, Ar-Ra’d : 28)